Pelatihan Teknologi Informasi “OpenSID”, Bagi Kemajuan Masyarakat dan Potensi Desa Tulamben

Desa Tulamben terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa Tulamben dapat ditempuh kurang lebih sekitar 3 jam dari Kota Denpasar.  Bangkai kapal  USS Liberty milik Amerika yang karam di pantai Desa Tulamben pada masa perang dunia kedua, merupakan salah satu alasan mengapa Desa Tulamben menjadi incaran bagi wisatawan. Terutama yang ingin menjelajahi wisata selam bawah laut. 

Selain destinasi bawah lautnya, Desa Tulamben juga terletak di kawasan kaki Gunung Agung, gunung terbesar di pulau Bali. Potensi alam yang lengkap dimiliki oleh Desa Tulamben dengan pemandangan laut dan gunung.

Dengan segala potensi alam yang melimpah sebagai daya tarik wisata, pihak pemerintah Desa Tulamben juga berharap dapat meningkatkan SDM yang ada di Desa Tulamben. Salah satunya dalam bidang teknologi informasi dan keterampilan digital yang dipercaya berperan penting untuk membantu kemajuan desa kedepannya.

 Pada hari Jumat, tanggal 19 April 2024 bertempat di Kantor Desa Tulamben, pemerintah desa mengadakan pelatihan teknologi informasi yaitu terkait dengan penggunaan OpenSID yang menjadi website resmi desa. Diharapkan dengan  OpenSID masyarakat akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan yang terkait dengan desa. Selain itu OpenSID juga akan mempermudah aparatur desa dalam memberikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat.

Fitur-fitur utama yang tersedia pada OpenSID  antara lain adalah administrasi kependudukan, laporan penduduk, statistik penduduk, data keluarga, dan mutasi penduduk, dengan fitur-fitur tersebut akan dapat membantu masyarakat. Tidak lupa juga ada fitur layanan terpadu, jadi dengan fitur tersebut masyarakat desa dapat mengakses layanan seperti, pembuatan surat keterangan, permohonan izin, dan lain sebagainya secara online dan mandiri.

Acara pelatihan yang dibuka oleh Kepala Desa Tulamben, I Nyoman Pica, diikuti oleh 23 peserta. Agus Sumberdana dari Patra Desa sebagai narasumber yang memberikan sosialisasi terkait manfaat, tujuan, dan praktik langsung penggunaan website OpenSID.

Pelatihan ini dihadiri peserta dari Perangkat Desa, Komunitas Digital Desa, Karang Taruna, dan Kader Desa. Pelatihan ini berlangsung selama kurang lebih 4 setengah jam dengan rangkaian acara yaitu, penjelasan materi dari narasumber tentang Open SID, tujuan, manfaat, dan teori cara kerja OpenSID, berlangsung sampai dengan jam makan siang, suasana cukup santai dan cair, terasa pada saat pemaparan materi, terlihat dari beberapa celetukan candaan yang terlontar dari peserta maupun narasumber ketika terjadinya diskusi saling tanya jawab terkait dengan materi yang disampaikan. 

Foto: Peserta pelatihan OpenSID Desa Tulamben

Sesi praktik langsung dilanjutkan setelah jam makan siang, antusias peserta terlihat dari semangat mereka yang ingin segera mempraktikkan teori-teori yang telah disampaikan sebelumnya tentang cara-cara mengelola website OpenSID. I Gede Parwata, salah satu aparatur desa yang tangannya sudah terlihat “gatal”, segera ingin mengutak-atik website OpenSID untuk tahu bagaimana cara menggunakan fitur-fitur yang tersedia di dalamnya.

Mereka mulai belajar menggunakan fitur-fitur OpenSID. Langkah pertama adalah masuk sebagai administrator untuk mengelola data-data secara keseluruhan. Menambahkan, edit, dan hapus data adalah dasar sistem OpenSID berjalan. Data-data yang tersedia seperti cakupan wilayah desa, jumlah banjar, nama dan jabatan aparatur desa pun berhasil terinput di sistem.

 Foto: Peserta praktik langsung menggunakan OpenSID

Karena waktu yang terbilang cukup singkat dan masih ada data-data yang belum lengkap maka, agenda tindak lanjut dari pelatihan ini adalah update data-data Desa Tulamben untuk dimasukkan ke dalam website dengan didampingi olehPatra Desa secara daring (online)

Harapan kedepannya jika website sudah terstruktur dengan baik, semua informasi dan pelayanan dapat diakses dari website OpenSID, dan melibatkan seluruh masyarakat juga aparatur desa. Dengan keterlibatan atau kolaborasi dari masyarakat diharapkan dapat membantu pengembangan  pariwisata desa, seperti contohnya promosi dan kemudahan informasi terkait wisata-wisata yang ada di Desa Tulamben sehingga menarik semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke sana.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *