Desa Beraban Punya Cerita

Hai timpal, kembali lagi nih bersama Patra. Kali ini Patra mau cerita aja ya. Kita chillin bareng di tulisan ini. Hehehe

Kali ini patra mau cerita soal program yang sudah berlangsung bareng timpal di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan – Bali. Yang diselenggarakan selama 2 hari, di tanggal 30 & 31 Maret 2024. Kali ini Patra juga kolaborasi dengan Bale Bengong. Jadi tulisan ini akan seru banget buat dibaca sampai habis.

Selalu ada yang pertama

Di hari pertama dengan suasana yang cerah, jalanan yang biasanya ramai pengendara yang sesak, cukup lenggang di hari sabtu di jam 09.00 pagi. Acara dilaksanakan di kantor desa Beraban dengan acara pengenalan program Timpal Hub dan Jurnalisme Warga kepada pemuda desa beraban yang diresmikan oleh Perbekel Desa Beraban. Peserta yang hadir juga cukup banyak. Menyentuh sampai dengan 17 orang pemuda.

Sosialisasi Timpal Hub yang merupakan program PatraDesa juga dikenalkan di Desa Beraban. Tujuannya untuk memberikan ruang belajar untuk masyarakat desa dengan media komputer. Yang diajarkan juga perihal teknologi, kategori usia 10 sampai 15 tahun akan diajarkan tentang teori dasar komputer, dan akan lebih spesifik materinya untuk kategori usia pemuda dari umur 15 sampai 25 tahun, seperti mendesain logo, membuat website, menyusun sistem, programer dan masih banyak lagi.

Sosialisasi dari Agus Sumberdana/Gustulang selaku Founder PatraDesa dalam Program Timpal Hub bersama Desa Beraban
Peresmian oleh Perbekel Desa Beraban terkait program Timpal Hub dan Bale Bengong

Dan dari kelas Jurnalisme Warga, menjelaskan tentang Pewarta Warga yang diinisiasi oleh pihak Bale Bengong. Pewarta Warga yang dimaksud adalah bahwa warga bisa menjadi produsen berita dalam kawasan desanya dan menyediakan berita secara akurat sesuai dengan fakta. Karena memang warga sendiri yang melaporkan berita di daerahnya. Jadi bisa menghindari informasi hoax, timpal.

Wow, kolaborasi program yang epik ya. Selain mengenalkan program belajar komputer, bisa belajar tentang menulis berita juga dalam 2 hari ini. Wah, patra jadi bisa nambah ilmu nih buat improvisasi menulis, hehehe.

Setelah perkenalan program, kami diminta untuk duduk setengah melingkar untuk sesi perkenalan. Mengenalkan diri dengan memberi clue alias petunjuk kepada teman lain untuk menebak nama masing masing. Seru banget, loh timpal. Jadi banyak punya timpal (teman) baru dan bisa saling mengenal satu sama lain dengan cara yang unik.

Setelah perkenalan, kami diajarkan tentang ilmu dasar jurnalistik dari Ibu Luhde selaku pihak Bale Bengong. Beliau sudah berpengalaman menjadi pewarta selama 20 tahun loh. Keren kan ?beliau juga menceritakan keseruan menjadi wartawan.

“Menulislah maka kau akan abadi” ucap Ibu Luhde kata kata yang dikutip dan diberikan saat pertemuan. Kata kata itu cukup menginspirasi bagi patra untuk terus semangat menulis dan ingin membagikan ilmu lewat tulisan.

Setelah cerita pengalaman memukau seorang wartawan, beliau mulai menjelaskan bagaimana cara menentukan topik, membedah komponen berita menjadi bagian bagian kecil, dan merangkai kembali menjadi susunan berita yang utuh dan berdasarkan fakta. Ternyata, ada jenis jenis berita loh, timpal. Patra juga baru tau ilmu berita ini loh.

Pikiran mencerna ilmu baru, begitu juga dengan perut yang mulai keroncongan ingin mencerna makanan juga. Jadi makan siang pun menjadi waktu yang paling patra tunggu tunggu, hehehe. Patra dan timpal Desa Beraban juga diarahkan untuk memilah sampah sebelum memproduksi sampah saat akan makan siang lohh…

Setelah selesai makan siang, kita lanjut untuk menimba ilmu lagi, tentang videography nih, timpal. Dan kita disuguhkan video by phone camera diawal pembelajaran. Video by camera ternyata bisa sekeren itu. Saat setelah nonton, dilanjutkan dengan belajar jenis shot. Mulai dari cara shot jarak jauh, dekat, full shot, medium, sampai pada zoom out. Dan di akhir hari pertama juga ditentukan partner kerja bersama untuk menyelesaikan tugas jurnalisme.

Berproses…

Di hari ke dua tepatnya di hari minggu (31/3), masing masing timpal desa mulai turun untuk meliput. Bahkan sudah ada yang kemarin sore mulai meliput. Karena beberapa tema berita yang diangkat dengan suasana sore hari. Disini Patra akan cerita tentang Timpal Hub, sekaligus keseruan peliputan ya.

Patra membuat acara tentang MELAH, yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Meplalian sambil melajah alias MELAH, bertujuan sebagai bentuk apresiasi dan ucapan selamat datang untuk yang baru bergabung di Timpal Hub. Anak anak yang hadir sebanyak 13 orang yang semuanya anak laki laki. Ini yang baru gabung event MELAH saja. Untuk pembelajaran ada ceweknya juga kok.

Saat proses perkenalan banyak anak anak yang exited buat ikutan program ini. Mereka yang sudah pernah ikut juga menceritakan pengalaman mereka. Apa saja yang sudah dipelajari, mereka ceritakan semua di hadapan teman teman mereka di hari itu. 

Meplalian yang dimaksud, juga masih seputaran tentang ilmu dasar komputer bagi anak anak dan dikemas dalam bentuk main bareng. Seru ? wah, seru pake banget. Patra juga ikutan semangat. 

Saat proses meplalian berlangsung, patra juga sekaligus melakukan peliputan dengan kamera gadget seadanya. Sekaligus dokumentasi. Saat proses meplalian banyak hal seru yang terjadi. Pembagian kelompok berdasarkan nomor urut yang telah ditentukan dan menjadikannya 3 kelompok. Ada kelompok Microsoft, Windows, dan Lenovo. Games pertama itu, tebak gambar fitur komputer. Mereka harus mampu menjawab dalam waktu 30 detik. Di games ke dua ada games susun kata. Mereka harus mampu menebak dan menyusun kata kata dalam waktu 60 detik. Dan di games ketiga ada games bisik kata. Kata yang harus diperagakan secara estafet dan ditebak oleh teman terakhir.

Setelah semua games dilaksanakan, ternyata hanya kelompok microsoft yang mampu menjawab benar paling banyak. Tapi tenang, semua anak kebagian hadiah kok. Ada juara favorit dan ada juga juara untuk anak paling heboh. Setelah selesai event, anak anak diperbolehkan pulang. Dan Patra pun lanjut membuat tugas akhir kelas jurnalisme.

Wah waktu yang mepet banget, dan hanya tersisa 30 menit dari ketentuan jam 12 siang untuk menyelesaikan tulisan dan video jurnalistik. Walaupun terlambat sampai 1 jam dan teman teman lain sudah presentasi, pihak bale bengong mau menunggu untuk tugas jurnalisme Patra. Wah bersyukur juga masih ada beberapa pemuda yang belum presentasi hasil karyanya. Jadi bisa melihat proses belajar jurnalismenya, deh.

Dan tibalah saat berita Patra yang dapat komentar nih, timpal. Ada beberapa koreksi, mulai dari tanggal wawancara dan rentang usia pada berita yang diminta untuk ditambahkan. Dan setelah sesi evaluasi dari berita patra sudah selesai, diterangkan kembali penjelasan dan tujuan mendetail program timpal hub dari Bapak Agus Sumberdana atau biasa disebut Gustulang.

“Jangan menunggu untuk menjadi sempurna, karena semuanya berproses” sekiranya itu yang diucapkan oleh pak Gustulang. Kata kata semangat untuk semua pemuda yang sudah hadir agar tetap menulis dan terus mengasah kemampuan menulis dan jurnalistik yang sudah didapatkan.

Setelah selesai evaluasi, saat terakhir ini menjadi saat yang cukup sedih bagi patra. “Setiap pertemuan pasti ada perpisahan” begitu peribahasa biasanya. Diakhir acara diberikan bingkisan bagi berita dan video jurnalis terpilih, dan ditutup dengan acara sesi foto bersama dan pembagian bingkisan dari bale bengong.

Harapannya, semoga semakin banyak desa yang dapat dikunjungi dan berkolaborasi bersama PatraDesa dan Bale Bengong, nih. Demakin banyak anak anak dan pemuda yang antusias untuk memperkenalkan desanya melalui karya mereka sendiri juga.

Terimakasih bale bengong sudah bergabung dan bekerjasama dengan Patra, semoga dapat berkolaborasi kembali dilain waktu, dan lebih banyak kesempatan lagi untuk mengulik kelebihan setiap potensi desa yang ada.

Kegiatan MELAH bareng Timpal Hub
Bentuk apresiasi karya terpilih pemuda Desa Beraban dari pihak Bale Bengong

Similar Posts

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *